Kalian kebayang nggk kalau Kartini dengan pandangannya tentang emansipasi di Indonesia tidak muncul? Sudah pasti yang namanya presiden wanita di Indonesia itu tidak akan ada, mentri-mentri dan yang lainnya.

Kartini memandang perlunya pendidikan bagi para perempuan. Dijaman kartini dulu saat dia lahir ditahun 1879 dibesarkan dan dididik dalam keluarga bangsawan jawa, membuatnya harus patuh terhadap seluruh aturan jawa dimana perempuan harus memiliki unggah-ungguh atau tata krama dalam segala hal.
Tata cara untuk duduk ada aturannya, bahkan saat perempuan bangsawan menstruasi pertama kali harus dipingit dan hanya tinggal dirumah saja. Menunggu ada bangsawan lain datang untuk melamarnya. Entah itu sebagai istri yang pertama, kedua, ataupun ketiga.
Dimasa itu, adat yang terkesan mengekang bahkan sangat, tidak membuat kartini ikutan terkekang juga pemikirannya yang terus menerus memuncak tinggi. Keingintauannya yang tinggi yang bahkan membuatnya ingin bersekolah di Belanda. Dan sangat disayangkan, mimpinya itu benar-benar tertelan mentah-mentah.
Dizaman itu, Kartini telah berfikir untuk membangun sebuah pendidikan yakni kejuruan. Kkalau dijaman sekarang bisa dilihat banyak sekolah kejuruan atau bahkan lembaga khusus suatu bidang tertentu. Seperti kursus penjahit, komputer, arsitektur, dan lain-lain.
Pemikiran Kartini yang meluas tentang lingkungan sosialnya menjadikan pendidika itu sebagai alat memajukan bangsa. Ilmu seseorang merupakan sebuah jalan untuk mecapai kebahagiaan. Kartini berharap sangat mendalam bagi kaum bumiputra untuk mendapatkan pendidikan.
Dan sayangnya dijaman modern sekarang banyak pelajar yang tidak mencerminkan seorang pelajar. Sering melawan guru, tawuran karna ingin dipandang, hingga menyalahgunakan narkoba.
Padahal dijaman sekarang teknologi sudah sangat membantu banyak untuk anak sekolah. Namun masih ada satu masalah lagi, bisa saja kita salah dalam memilih mana informasi mana yang harus kita ambil juga yang tidak harus kita ambil. Ada juga informasi yang membuat kita menjadi arogan juga menjadikan kita malas.
Kartini sudah dengan susah payah membuat sekolah pendidikan dimasa itu, untuk kelangsungan perempuan bangsa. Namun lihatlah sekarang, banyak perempuan yang masih sekolah bahkan masih jenjang SMP sudah melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan pelajar sekolah.
Benar-benar sangat disayangkan. Marilah semua kita para perempuan juga bisa dan haruslah berpendidikan seperti yang dilakukan ibu kita Kartini untuk keberlangsungan pendidikan perempuan bangsa Indonesia, Hargailah perjuangannya dengan cara yang sederhana yaitu dengan bersekolah dan belajar dengan sungguh-sungguh.
baca juga Merangkum Dengan Cepat? Ada Caranya!
Pingback: Jurusan Teknologi Pendidikan Itu Penting loh!
Pingback: Ki Hadjar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional